Posts

Showing posts from November, 2012

Sajakku Senyap

Ah, kini sajakku telah habis Lidahku kelu, penaku kutepis Ah, aku hanya bisa menangis Saat kata-kata ku tak ada walau sebaris Ah, kini sajakku telah hilang Bersama sayap burung yang Terbang ke kerembangan senja di kejauhan Dan aku hanya terpaku mata nyalang Oh, Kau yang memberiku kata Kini aku tak bisa menggapai Mu Karena aku sendiri telah memutus kata-kata hikmah Mu yang harusnya aku tegak berkata Oh, harusnya aku tegak berkata Walau harus bertaruh nyawa Walau harus menjadi lara Harusnya aku sampaikan itu kata Tapi aku hanya kebanyakan manusia Tak mampu berkata tanpa daya Dan kini, ketika sajakku telah lenyap Dunia akan jadi sunyi senyap Dari hikmah-hikmah pelawan kalap

Dan Hujan Deras Tak Bisa Menerbangkan Debu

Hijau kolam cincau Meski hujan deras mengguyur kemarin lalu Kering dan tajam, tiang ini masih saja kaku Daun-daun bertulang kasar ini, tetap kering berdebu Batang terpotong-potong, tapi berusaha saling sambung Tanah masih lembek, tertekan, lekang, mudah berubah Gemericik air memercik-mercikkan harapan Tapi hilang sekejap air meluap Lorong berkotak bersekat-sekat padat merayap Oleh para pengungsi yang terduduk dengan mata sembab Aku menyerang dari tepi, menahan tombak, membalikkan Meski sinar mentari telah hilang Dan barisan rumput telah berlubang Menghalangi laju

Ah Sinar Telah Mengekor Rembulan

(kala hujan menyirnakan harapan) Ah hujan kini memecah bohlam-bohlam pinggir jalan Memburamkan kaca Menggenagi rerumputan Tapi berangsur-angsur ia menghilang Reda,ia saat ku tatap kerembangan senja di kejauhan Oh, hujan kini menghempas kesunyian Dengan gemuruh suara halilintar Dan jatuhnya sepotong lautan Dari langit muram Tapi berangsur-angsur ia menghilang Dan kini hanya tinggal rintikan OH, hujan kini tinggal rintikan Tapi rintikan bukanlah rintihan Dan tangisan telah mengekor rembulan Ah, hujan telah hilang Tapisurya juga telah mengekor rembulan Saatnya aku tidur diterangi malam Save Gaza, Save Palestina An Indonesian for better world

Pesan dari Masa Krisis

Seklumit tentang masa demokrasi terpimpin Di masa kini Kondisi kita carut marut Dari inflamasi sampai inflasi Semua bengkak seperti kena burut Orang-orang meminta hak Tapi diberangus etatisme Mercusuar justru buat kita semakin bengkak Tapi kita justru berseteru antar-isme Perang antar golongan Nasakom ingin disatukan Tapi justru perselisihan Didapatkan Di masa kini Semboyan kita adalah ganyang Di surat kabar, radio : ganyang setan Tapi setan justru semakin menjadi Partai kiri menulis ini Partai kanan bilang persetan Partai kiri-tengah menengadah Partai kanan-tengah berkeluh kesah Dan kita ditengah tak tahu apa-apa Terlempar seperti main tenis meja Semua kepentingan bertubrukkan Pucuk bambu hutan bumi Laskar hentak-hentak bumi Dan sayap paling kiri Di masa kini Media jadi alat doktrinasi Komunis, Sosialis Liberalis, Kapitalis Demokratis, Agamis Marhaenis, Nasionalis Tapi kita rakyat hanya bisa berkemis-kemis Miris Tapi kita takper;u takut Kare