Posts

Showing posts from November, 2016

Bertaubat dari Dosa Kemacetan

Image
Tulisan ini dimuat di selasar.com dengan link https://www.selasar.com/budaya/bertaubat-dari-dosa-kemacetan Kemacetan adalah dosa yang mungkin paling banyak dilakukan setiap kota. Jakarta, Bandung, dan berbagai kota lainnya selalu mengulang cerita yang sama, baik di hari-hari biasa maupun di hari istimewa seperti mudik hari raya, berbagai kota di negara kita senantiasa terjerat derita kemacetan. Bukan akhir-akhir ini saja, kemacetan telah terekam di Indonesia, ambil contoh di ibukota, sejak Desember 1969 oleh berbagai media massa. Pada masa itu, kemacetan disebabkan oleh becak-becak yang parkir seenaknya dan bus dalam dan luar kota yang menaikkan penumpang tanpa memperhatikan rambu-rambu yang ada. Sekian puluh tahun kemudian, kemacetan itu tidak mereda dan malah menyebar ke berbagai sudut kota. Mengapa bisa tidak terjadi perbaikan? Apakah pemerintah setiap kota tidak memiliki cetak biru pembangunan transportasi masa depan? Kita banyak berjumpa kritik terhadap kinerja-kiner

Menantikan Pahlawan Sepak Bola Nasional

Image
Tulisan ini dimuat di selasar.com dengan link https://www.selasar.com/gaya-hidup/menantikan-pahlawan-sepak-bola-nasional Tanggal 10 November adalah Hari Pahlawan. Momentum pertempuran 10 November di Surabaya merupakan latar belakang diperingatinya tanggal tersebut sebagai Hari Pahlawan. Istimewanya, pada tahun 2016 ini, peringatan Hari Pahlawan bertepatan dengan hari diselenggarakannya Kongres PSSI. Sejarah mulai menuliskan lontar-lontar barunya, dan terpilihlah Ketua Umum PSSI yang baru. Pertanyaannya, setelah sempat beku, disanksi FIFA, dan masih begitu carut-marutnya permasalahan yang ada, bisakah Ketua Umum terpilih PSSI menjadi pahlawan bagi persepakbolaan Indonesia? Suara Dominan Ketum Terpilih PSSI Kongres PSSI telah menghasilkan ketua umum baru untuk periode 2016-2020. Letjen Edy Rahmayadi terpilih mengalahkan lima kandidat lain. Mereka adalah Moeldoko, Kurniawan Dwi Yulianto, Sarman El Hakim, Eddy Rumpoko, dan Bernhard Limbong. Sementara Erwin Aksa dan Tony Aprila

Jika Dunia Tanpa Agama: Redefinisi Sebagai Sudut Pandang

Image
Tulisan ini dimuat di selasar.com dengan link berikut. https://www.selasar.com/budaya/jika-dunia-tanpa-agama-redefinisi-sebagai-sudut-pandang Pelbagai peristiwa yang baru-baru ini terjadi nampaknya membersitkan pertanyaan di benak sebagian orang, bagaimanakah jadinya dunia ini tanpa agama? Akankah lebih baik atau lebih buruk? Jika melihat pemberitaan berbagai media massa, kita tentu akan menghadapi suatu paradoks, di satu sisi agama adalah suatu bentuk sistem nilai yang mengajarkan tentang kebaikan dan jalan menuju Tuhan, tetapi di sisi lain agama dipandang sebagai penyebab terjadinya perpecahan, intoleransi, dan kekerasan. Lalu seperti apakah jika dunia tidak pernah mengenal agama? Hal ini sebenarnya di luar kemampuan akademik saya, tetapi sebagai seorang yang berasal dari keluarga yang multiajaran (sebagian keluarga saya adalah penganut tarekat Naqsabandiyah Khalidiyah, sebagian anggota Muhammadiyah, sebagian kejawen, dan ada sebagian kecil yang pernah menjadi simpatisan k