Posts

Showing posts from April, 2014

Pasien Pertama

Steven, doktermuda yang baru selesai PTT dan ditugasin di daerah Yahukimo, Papua. Sekarang dia baru boleh buka praktek umum. Dia seneng banget ngejalanin hari pertamanya sebagai dokter umum. Sekertarisnya ngasih tahu dia kalo ada laki-laki yang ingin ketemu dia. Pikirnya orang itu adalah pasien pertamanya. Steven lalu mempersilah kan orang tadi buat masuk ke ruang kerjanya sambil pura-pura buat perjanjian dengan pasien lewat telepon. “Ya, benar sekali! Saya tunggu Anda di rumah Saya! Ongkosnya 50ribu! Jangan telat, ya! Saya sibuk sekali. Ia kemudian meletakkan gagang telepon dan menatap laki-laki tersebut. “Maaf, Saya membuat Bapak menunggu lama, apa keluhan Bapak?” ,tanyanya dengan berwibawa. “Ah, nggak ada yang sakit kok Dok! Saya petugas Telkom yang mau pasang telepon.”, kata laki-laki tersebut.

Bikin Onar

Suatu hari terjadi keributan di kebun binatang Ragunan, tepatnya sih di kandang macan. Keempat orang pemuda yang waktu kejadian ada di TKP langsung dicurigai sebagai biang keladi. Mereka langsung digelandang dan diseret-seret ke pengadilan. Mereka langsung disidang hari itu juga. Hakim: “Denger ya! Saya itu paling benci kalau ada anak muda yang suka bikin onar kayak kalian. Sekarang sebutin nama Kalian satu persatu dan apa aja yang Kalian lakuin di kebun binatang tadi!” Pemuda 1 : “Nama Saya Budi dan Saya melempar kacang ke kandang macan.” Pemuda 2 : “Nama Saya Jarwo dan Saya melempar kacang ke kandang macan.” Pemuda 3 : “Nama Saya Dasim dan Saya melempar kacang ke kandang macan.” Pemuda 4: “Nama Saya KACANG!”

Koq Bisa Tahu?!

Pada final PD 20xx Brazil kalah telak dari lawannya, Indonesia, 0-10. Wal hasil warga Brazil pun marah dan geram pada kapten dan wakil kapten timnas mereka Ronaldho dan Ronaldinho yang dianggap kurang maksimum waktu maen. Karena takut digebugin warga, Kedua orang geblek tadi nyoba nyamar. Suatu pagi, Ronaldinho menyamar jadi tukang sayur dan dengan bangganya doi jalan-jalan (buat ngetest keampuhan penyamarannya) keliling kontrakannya sambil bawa gerobak sayur. Doi yakin gak bakal ktahuan, tapi di tengah perjalanan doi disamperin nenek-nenek. “Lu Ronaldinho kan?!”, tanya si nenek. Doi kaget dan langsung lari kebirit-birit sambil pecirit-cirit takut dihajar orang. Esoknya doi nyamar jadi ibu-ibu dan kembali ngetest keampuhan penyamarannya. Hari udah siang, tapi belom ada yang tahu kalo dia Ronaldinho. Dengan bangganya doi langsung jalan balik ke kontrakannya. Pas itu doi disamperin nenek-nenek kemaren & si nenek mengulang pertanyaan yang sama. Doi kaget dan langsung lari kebi

Pada Tirani

Image
Masih tersisa setitik harapan Untuk membuat perubahan Di antara lautan pisau yang amat tajam Dan misil-misil yang berlari kencang Masih tersisa setitik cahaya Pelipur lara pada hati dan jiwa Di antara kegelapan yang mencekam Dalam dada setiap orang Nan dalam pada hati parang Masih tersisa setitik rasa Penyangga lara pada lelah berperang Pelindung bagi harapan dan asa Nan dalam pada hati setiap orang Masih tersisa semangat juang Untuk hancurkan hati parang- Danbatu-Pengobat luka pada tiap pergi berperang Masih ada yang bisa kita lakukan

Badai

Kami Yang tinggal di tempat penuh gelap ini Dilanda takut akan badai Dan badai sedang menuju pantai Sebentar lagi ia sampai Dan kenapa mesti datang badai padahal jiwa tak bisa lari Dan kenapa jiwa tak bisa lari padahal ia takut mati Dan kenapa mesti datang mati paahal tangan penolong melambai Dan kenapa tangan mesti melambai padahal lambai tak akan sampai Dan kenapa lambai tak akan sampai padahal akan datang badai Dan kenapa mesti datang badai saat angin sepoi-sepoi Dan kenapa angin sepoi-sepoi saat badai menerjang pantai Kau tahu?

Desperate

Holiday is continuing. I see again the photograph of R. I don`t know since when I like to see her photograph. Actually, it is not a photograph. It is a part of my school magazine paper. The fashion page. But the, the exposure in my room which suddenly turned into middle-strong bright awaken me that the day is no longer dawn. I see the sky. Sun is breathing. Birds are singing long ballad. I am confused what I should do. So I just get into my bathroom and enjoy a short shower spray. Delighting. This is one of many thing that may holiday here, in may dorm, is better than in my home. No job. No rice-field. No order to do this or that. Free. Like a gaggle of birds on the tree. Singing every discordant song which no one will reply a comment. I get a dress. A little comb service in front of mirror. Breezy wind burst toward the window. A bottle of  mineral water on my desk. A little bag of candy. I go out from my room with the magazine in my hand. A flash drive. A headset. I go up