Posts

Showing posts from May, 2021

Kapal dalam Terminologi Quran Menurut Studi Dionisius Albertus Agius

Image
  Profesor Dionisius A. Agius FBA merupakan profesor emeritus pada studi bahasa Arab dan kebudayaan Islam di Universitas Exeter dan Universitas King Abdulaziz. Risetnya mencakup studi bahasa Arab, Siculo-Arabic, semantik bahasa Arab, etnografi, sejarah sosio-kultur, dan studi tentang kapal dan kemaritiman. Menurut Agius, terdapat paralelisme atau penyetaraan makna antara kapal dan laut dengan unta dan gurun pasir dalam kebudayaan puisi masyarakat klasik Arab. Sejak sebelum Islam, dalam pertemuan-pertemuan niaga dan haji, orang-orang Arab secara lintas-suku telah mengadakan pertunjukan para penyair yang melantunkan puisi-puisi mereka tentang berbagai hal, termasuk tentang unta, gurun pasir, kapal, dan laut, meskipun kehidupan mereka tampak jauh dari kebudayaan laut itu, tetapi paralelisme antara perjalanan melintasi gurun pasir dan lautan lepas tetap saja tidak dapat diabaikan. [1] Bisa dibilang bahwa gurun pasir dan laut menjadi bagian dari repertoar puitis dasar dalam bahasa Arab

Signifikansi Transportasi dalam Peradaban Menurut William M. Lewis

Image
  Menurut William Mather Lewis (1878-1945 M) – Walikota Lake Forest, Illinois (1915-1917), Presiden Universitas George Washington (1923-1927), dan Presiden Lafayette College (1927-1945), terdapat tingkat korelasi yang cukup tinggi antara tahap kemajuan suatu peradaban dengan dan “seni transportasi” mereka. Ini memang tidak berarti bahwa transportasi selalu menjadi penyebab perkembangan peradaban atau kebudayaan, tetapi bagaimanapun hubungan sebab akibat itu dapat berjalan, tetaplah bahwa tidak ada peradaban besar yang dibangun tanpa sistem transportasi yang terdefinisi dengan baik. Wilayah-wilayah kuno seperti Mesopotamia, Mesir, Asia Minor, dan kawasan sekitar Mediterania berkembang menjadi peradaban besar seiring dengan berkembangnya perdagangan dan transportasi di tempat itu. [1] Sementara itu, peradaban Barat umumnya menilai peran transportasi dalam kerangka pandang yang nyaris sepenuhnya materialistis. Agar peradaban dapat berkembang, manusia harus memiliki surplus barang kebutu