Posts

Showing posts from December, 2020

Nieuwe Bannen: Khitah Baru Menurut Soekiman Wirjosandjojo

Image
“ Niet in beroepen doen, niet in deelname aan wet gevenden arbeid in schijn-volksvertegenwoordigende lichamen, maar in ons zelf zal onze overwinning gelegen zijn. Op eigen krachten kunnen zal moeten worden gebouwed ,” is de huidige richtsnoer onzer . Tidak menjilat, tidak mengemis, tidak ikut ambil bagian dalam karya hukum di badan-badan perwakilan rakyat semu, melainkan di dalam diri kita sendiri terletak kemenangannya. Di atas kekuatan dan kemampuan sendiri, marilah kita membangun, adalah khitah (baru) kita sekarang ini. Melihat tahun 2020 ini, dan juga tahun-tahun ke belakang, kita patut miris hati. Bertubi-tubi tiada henti-hentinya menerpa umat ini. Palestina sudah menghadapi pendudukan Zionis sejak lama, ditambah lagi akhir-akhir ini, negara-negara Arab dan Afrika Utara tertentu malah menjajaki normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel atas nama skenario yang disodorkan Amerika Serikat. Saudara-saudara Muslim Uyghur kita menghadapi kamp-kamp “reedukasi” paksa dari Pemerint

Sifat-sifat Pokok Kebudayaan Barat

Image
“Falsafah hidup yang lambat-laun muncul akibat pergolakan nilai-nilai Abad Pertengahan di Eropa itu, ialah suatu paham pandangan hidup sekuler, yang biasa digelar dengan nama humanisme ... mementingkan hanya dasar keistimewaan kemanusiaan dan keduniaan serta kebendaan ... menyalurkan dirinya meneruskan dua tafsiran: kapitalisme dan sosialisme.” Syahdan semenjak abad ke-16 hingga saat ini, dunia ini tengahlah berada di dalam kuasa-hegemoni daripada kebudayaan atau peradaban Barat. Sedikit maupun banyak, tentulah merasuk-resap pula segala pengaruh daripada pokok-pokok kebudayaan Barat itu, kepada alam pikiran kita, baik melalui kolonialisme, globalisasi, edukasi, maupun proses-proses lainnya. Dalam pada itu, pentinglah bagi kita untuk menginsafi segala penembusan tata-nilai kebudayaan mereka itu, guna mencapai suatu pandangan yang lebih adil dan murni terhadap kebudayaan dan peradaban kita sendiri. Biasanya, hal yang disebut sebagai kebudayaan Barat itu dinisbahkan sebagai hasil wari

Nationale Onderwijs Menurut Tjokroaminoto

Image
Raden Mas Haji Oemar Said (H.O.S) Tjokroaminoto dikenal sebagai tokoh pergerakan nasional berkat kiprahnya dalam organisasi Sarekat Islam (SI). Tjokro memimpin SI sejak 1914 hingga wafat pada 17 Desember 1934 [1] menjadikan SI salah satu organisasi massa terbesar dalam sejarah pergerakan nasional. Namun, mungkin tidak banyak yang mengenal Tjokro sebagai tokoh pemikir dalam bidang pendidikan Islam, juga peradaban Islam secara lebih luas. Pemikiran pendidikan dan keislaman Tjokroaminoto banyak dituangkannya dalam tulisan-tulisannya yang tersebar di berbagai media. Sebagian tulisan itu dibukukan dan dimasukkan ke dalam sejumlah dokumen organisasi SI. Salah satu tulisannya yang memuat gagasan pendidikan Islam yang diarahkan sebagai daya gerak kemerdekaan berjudul Moeslim Nationale Onderwijs “Pendidikan Nasional Kaum Muslimin”. Menurut Tjokro, kemerdekaan suatu kaum akan diperoleh jika didahului kemerdekaan pikiran dari hegemoni penjajah. Oleh karena itu, tugas mendasar yang mesti dil