Posts

Showing posts from October, 2020

Peradaban Sebagai Satuan Sejarah Bagian I: Tenggelam dan Kembalinya Konsep Peradaban dalam Analisis Sejarah

  “Saya menolak kebiasaan masa kini tentang studi sejarah dalam istilah negara-bangsa; itu semua hanyalah fragmen dari sesuatu yang lebih besar: suatu peradaban.” Diinterpretasikan dari (Arnold Joseph Toynbee, A Study of History: The One Volume Edition , 1972, London: Thames and Hudson, hal 15) Tenggelamnya Konsep Peradaban Setelah sempat diabaikan sejak sekitar 1960-an dan 70-an, penggunaan “peradaban” sebagai suatu konsep, sudut pandang, mode, atau satuan dalam pembahasan sejarah telah menunjukkan tanda-tanda kembalinya di kalangan para sejarawan dan cendekiawan pada umumnya. Memudar dan kembalinya penggunaan peradaban sebagai satuan sejarah itu setidaknya dapat kita lacak pada kehidupan wakil terbesarnya pada abad ke-20, Arnold Joseph Toynbee, dan sejumlah karya sejarah, atau yang berkenaan dengan sejarah, yang terbit sekitar dua atau tiga dekade terakhir ini. Di antara para cendekiawan abad ke-20, Toynbee adalah sejarawan dan analis peradaban terbesar. Dia dianggap lebih heba

Sebab-sebab Revolusi Menurut Pitirim Sorokin

Image
Dalam bukunya, The Sociology of Revolution , sosiolog Amerika kelahiran Rusia, Pitirim Alexandrovich Sorokin, mengungkapkan bahwa sebab paling langsung dari revolusi adalah meningkatnya “represi” terhadap bagian terbesar dari masyarakat dan tidak mungkinnya bagi bagian mayoritas masyarakat itu untuk memperoleh kepuasan minimal yang diperlukan. Sebab yang lebih jauh adalah kejadian atau keadaan apa pun yang menyebabkan meningkatnya represi semacam itu terjadi. Memanglah dalam berbicara mengenai sebab, tatkala diletakkan dalam bentuk umumnya, sebagaimana diakui oleh Sorokin, senantiasa samar dan mau tak mau menyentuh masalah-masalah metafisik juga. Hal itu karena revolusi, sebagai suatu fenomena sosial, memiliki banyak sekali aspek dan faktor yang sulit untuk dirumuskan secara eksak. Karena itu, ia memiliki banyak sebab yang saling berhubungan, bahkan di antara sebab-sebabnya itu bisa jadi saling menyebabkan satu sama lain atau dalam suatu urutan tertentu atau pula sebagai suatu jari

Pantura: Panca Tuntutan Rakyat

Image
Jika saya diizinkan untuk merumuskan tuntutan-tuntutan rakyat terhadap penguasa sejak zaman Reklamasi Teluk Jakarta itu, saya akan merangkumnya menjadi lima pokok, yaitu saya sebut sebagai Panca Tuntutan Rakyat (Pantura): (1) Batalkan RUU Omnibus Law Cilaka; (2) Batalkan UU KPK yang baru; (3) Batalkan UU Minerba yang baru; (4) Batalkan RUU HIP/BPIP; (5) Perbaiki kehidupan demokrasi. Gelombang demonstrasi yang terjadi akhir-akhir ini secara salah dituduh oleh penguasa telah ditunggangi oleh kelompok tertentu, terutama KAMI (Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia). Hal itu telah berujung pada penangkapan sejumlah tokoh, termasuk para deklarator KAMI seperti Syahganda Nainggolan. Padahal, jika kita mau memikirkannya dengan lebih jernih, kita akan mendapati bahwa aksi-aksi itu sebenarnya demikian organik. Mengapa demikian? Setidaknya jawabannya terletak pada isu dan pemrotes yang heterogen dan berganti-ganti secara konsisten. Tidak mungkin suatu kelompok tertentu mampu menunggangi banyak

Bagaimana al-Kindi Memandang Filsafat dan Agama

Image
  Abu Yusuf Yaqub bin Ishaq bin as-Ṣabbāḥ bin ʿImrān bin Ismaʿīl bin Muhammad bin al-Asyʿats bin Qays bin Maʿdiy bin Muʿāwiyah bin Jablah bin ʿAddiy bin Rabīʿah al-Kindi (185H/801M-252H/870M) dikenal sebagai bapak filsuf bangsa Arab dan tokoh gerakan penerjemahan naskah-naskah ilmu pengetahuan ke bahasa Arab pada masa kekhalifahan Abbasiyah. Leluhurnya, al-Asyʿats bin Qays adalah sahabat Nabi Muhammad SAW yang hijrah ke Kufah saat kota itu dijadikan ibukota kekhalifahan. Ayahnya, Ishaq bin as-Ṣabbāḥ ditunjuk oleh khalifah al-Mahdi menjadi Gubernur Kufah. Sebagai seorang muda, ia belajar Quran, tata bahasa Arab, dan hadis. Saat lulus, dia tertarik dengan sains dan filsafat, yang membuatnya mempelajari bahasa Syriac, yang saat itu banyak digunakan untuk menulis naskah sains dan filsafat. Sekitar 250 risalah telah ditulis oleh al-Kindi, baik hasil pemikirannya sendiri maupun penerjemahan. Karyanya tersebar dalam bidang filsafat, logika, ilmu hitung, sferika, optik, kedokteran, astrolo