Hari-Hariku
Hari-hariku adalah berton-ton bata yang dipampatkan ke dalam lembaran-lembaran dan dijejalkan ke dalam kantong bertali rantai yang menjerat leherku dengan garang Hari-hariku adalah kaki yang tersuruk-suruk berjalan menyeret beban di atas jalan berkerikil tajam yang beribu kilo panjang dengan lubang-lubang yang menganga menantang menelan gemintang Hari-hariku adalah senja yang tiada pernah berganti malam Aku tidak pernah diterangi cahaya siang yang datang dari jalan-jalan kebenaran tapi aku juga tidak bisa berpaling pada malam dan menyembunyikan gelapku dari pandangan dan aku memang hanya kerembangan di kejauhan