TUHAN SURUH, ORANG BUKAN


Tuhan suruh orang puasa
Orang pindah jadwal makan
Tuhan suruh baca Quran
Orang malah baca koran
Tuhan suruh orang sembahyang
Orang pergi ke remang-remang
Tuhan suruh bersedekah
Orang malah berkeluh-kesah
Tuhan suruh kita ngaji
Kita malah main judi
Tuhan suruh amar makruf
Kita berebut kartu truf
Tuhan suruh nahi munkar
Kita malah minum khamar
Tapi
Tapi
Tapi kalau datang Ramadhan
Ramai-ramai kita insyaf
Puasa, sembahyang, zakat, sedekah
Putar tasbih seperti makan jadah
Qiyamul lail sampai kaki terkail
Sarung tergulung tinggal secuil
Tegak-menegak solat Tarawih
Sampai mulut busa berbuih
Tapi
Tapi
Tapi selepas bulan Ramadhan
Maksiat kita kembali jalan
Tak berbekas segala pesan
Dalam tausiyah, khutbah, ceramah
Yang kita dengar setiap wayah
Dalam sebulan sepanjang galah
Amal ihsan tiada berkesan
Tanpa napak tilas, tanpa peninggalan
Hati nurani kembali jejal
Oleh sifat-sifat bebal
Padahal Tuhan sudah berfirman
Bahwa Ramadhan sebagai bulan
Saat Quran diturunkan
Sebagai bayyinah, huudan, dan furqan
Bagi manusia sekalian alam
Apakah kita sudah lupa?
Atau kita terlalu papa?
Miskin hati miskin iman?
Sebenarnya kita ini hamba Tuhan
Atau hamba bulan Ramadhan?
Puisi ini saya tulis karena melihat fenomena yang sering terjadi di masyarakat. Saat Ramadhan, segala maksiat dihentikan. Masjid-masjid ramai dan penuh. Setiap saat Quran dilantunkan melalui pengeras-pengeras suara.
Tapi di luar Ramadhan, semua itu berubah drastic. Padahal, dalam Quran surat al Baqoroh ayat 185 diterangkan bahwa bulan Ramadhan dan ibadah puasanya sebagai bayyinah (keterangan), huudan (petunjuk), dan furqan (pembeda benar dan salah). Tapi mengapa selepas Ramadhan sangat sedikit sekali kebaikan yang berbekas di perilaku kita? Sebenarnya kita ini hamba Allah atau hamba Ramadhan?
Rasulullah saw bersabda : “Berapa banyak orang yang berpuasa tapi tidak mendapat kebaikan apapun dari puasanya itu melainkan lapar dan haus saja.”
Jadi, mari kita resapi dan amalkan nilai-nilai Islam selama berpuasa Ramadhan dan juga selepasnya sepanjang tahun dan sepanjang hidup kita.

Comments

Popular posts from this blog

TIGA KATA SEMBOYAN DAN SEBUAH IRONI

Permodelan Matematis Teorema Kendali

Mewariskan Nilai, Merawat Harapan